REPUBLIKA.CO.ID, Meski tak didukung dunia Arab, Pemerintahan Bashar Al-Assad mendapat bantuan dari pejuang Syiah Hizbullah dari Lebanon. Bahkan Pasukan Elite Hizbullah akan memerangi pasukan pemberontak yang berada di wilayah Qusayr, Homs.
Menurut Direktur Observatori HAM Suriah, Rami Abdel Rahman seperti dikutip dari AFP, yang membantu pasukan Assad bukanlah orang Libanon. Akan tetapi anggota Hizbullah yang tinggal di desa-desa pinggir Suriah.
Selama Sabtu (20/4) hingga Ahad (21/4) lalu, pasukan Suriah telah mengambil alih wilayah strategis yang berbatasan dengan Libanon. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari para pemberontak bahwa kota Qusayr yang berada di bawah kekuasaan mereka jatuh ke tangan pemerintah.
Peperangan juga sudah terjadi pada hari Senin (22/4) antara pemberontak dan pasukan Hizbullah. Perang ini menyebabkan dua pemberontak tewas.
Wilayah Qusayr adalah lokasi strategis dan menjadi kunci utama jalur perbatasan antara Lebanondengan rute menuju Damaskus. Ahad lalu, kelompok oposisi sebenarnya sudah mendesak Hizbullah untuk segera menarik pasukannya dari Suriah.
Apalagi keterlibatannya di Suriah bisa menyeret Lebanon dan menjadi konflik terbuka dengan konsekuensi perpecahan antar kedua negara.