REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemerintah Iran pada Selasa menyangkal terlibat dalam persekongkolan serangan terhadap kereta api berpenumpang di Kanada. Laporan kepolisian setempat menyebut serangan itu didukung unsur Alqaidah bermarkas di Iran.
Kepolisian Kanada menyatakan tidak ada tanda persekongkolan tersebut didukung Iran. Hubungan diplomatik kedua negara terputus sejak tahun lalu.
Iran lantas bereaksi dengan kemarahan. "Tidak ada bukti apa pun dari mereka yang sudah tertangkap dan tuduhan sudah dikeluarkan,'' kata juru bicara Menteri Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, sebaimana dikutip kantor berita Mehr.
Ramin mengatakan keyakinan yang dipegang Alqaidah tidak sehaluan dengan Republik Islam tersebut. Iran juga menolak segala bentuk kekerasan yang mengancam nyawa.
"Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan radikal Kanada telah menjalankan sejumlah langkah untuk melecehkan Iran,'' kata Ramin. ''Tujuannya jelas adalah menyemai benih-benih permusuhan."
Pada September 2012 lalu, Kanada memutus hubungan diplomatik mereka dengan Iran akibat program nuklir dan permusuhan terhadap Israel. Ottawa juga menilai Iran mendukung beberapa kelompok teroris.
Sementara itu, pejabat Amerika Serikat menyatakan serangan tersebut menjadikan jalur kereta yang menghubungkan New York dan Toronto sebagai target.
Petugas keamanan Kanada telah menangkap dua tersangka Chiheb Esseghaier (30 tahun) di Montreal dan Raed Jaser (35 tahun) di Toronto. Mereka langsung menghubungkan keduanya dengan kelompok ekstrimis Alqaidah yang bermarkas di Iran.