Selasa 23 Apr 2013 23:52 WIB

Barang-Barang Palsu Bikin Pengusaha Bangkrut

Red: Karta Raharja Ucu
Petugas Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (Haki) menunjukkan sejumlah barang bajakan di Tangerang, Banten, Rabu (25/4).  (Aditya Pradana Putra/Republika)
Petugas Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (Haki) menunjukkan sejumlah barang bajakan di Tangerang, Banten, Rabu (25/4). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mengatakan, Kerugian akibat pemalsuan paten dan merek dagang, mencapai Rp 43 triliun.

Kesimpulan itu didapat dari studi dilakukan Universitas Indonesia pada 2010. "Potensi kerugiannya kini bisa lebih besar lagi. Akibat barang-barang palsu itu kita sudah rugi hampir Rp 50 triliun," ujar Sofjan Wanandi di Jakarta, Selasa (23/4).

Menurutnya, peredaran barang yang melanggar paten tersebut, mengurangi margin keuntungan pengusaha, karena dijual lebih murah dan ternyata lebih laku.

"Kerugian tidak hanya dialami oleh merek terkenal luar negeri, termasuk pula pengusaha lokal yang produk-produknya turut dibajak," katanya.

Karenanya, Sofjan mendesak kepolisian tegas menyikapi fenomena ini. Sebab, dari kacamata pengusaha, aparat hukum sejak dulu tidak merasa pemberantasan barang melanggar paten adalah hal yang penting.

"Kami melihat HKI di bawah departemen kehakiman seolah berdiri sendiri. Maka kita minta Kemendag menjaga pemalsuan dengan berbagai standar yang kita punya. Polisi juga harus jaga ini baik di film, musik dan sebagainya. Sebenarnya semua yang buat kreasi tidak dilindungi dan gampang dipalsukan," paparnya.

Ia berharap polisi mengerti barang yang banyak dipalsukan di pasar. Jangan hanya karena ada laporan baru bertindak.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَذَرِ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَعِبًا وَّلَهْوًا وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهٖٓ اَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌۢ بِمَا كَسَبَتْۖ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ ۚوَاِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اُبْسِلُوْا بِمَا كَسَبُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ ࣖ
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran mereka dahulu.

(QS. Al-An'am ayat 70)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement