REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Puluhan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional dari berbagai negara serta lembaga penanggulangan bencana mengikuti pelatihan manajemen risiko bencana dan integrasinya pada kesehatan reproduksi di Banda Aceh.
Ketua panitia pelaksana Abdillah Imran Nasution di Banda Aceh, Selasa, mengatakan pelatihan manajemen risiko bencana dan integrasinya pada kesehatan reproduksi tersebut di antaranya diikuti para manajer tingkat eksekutif dan menengah dari LSM asal negara Irak, Brunei Darussalam, Malaysia, Mesir, Yordania, Mozambik dan Indonesia.
"Pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan manajemen dan keterampilan penanggulangan bencana yang komprehensif guna meningkatkan kemampuan para pimpinan LSM dan lembaga pemerintah yang bertugas mengatasi bencana di negaranya," kata Abdillah, kemarin.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari itu juga untuk melatih pimpinan LSM, lembaga pemerintah, mitra pembangunan agar memiliki ketrampilan dalam pengurangan risiko bencana, perencanaan dan pelaksanaan tanggap darurat termasuk pemulihan pascadarurat serta rekonstruksi.
Direktur Karst Aceh itu menyebutkan para peserta pelatihan manajemen risiko bencana dan integrasinya pada kesehatan reproduksi berasal dari negara nonblok yang rawan terjadinya bencana alam. Kegiatan yang juga diikuti staf Badan Nasional Penanggulanan Bencana tersebut dilaksanakan di Banda Aceh.