REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Dunia sepak bola nasional, khususnya Malang Raya berduka setelah kehilangan salah satu sosok legenda sepak bola. Salah satu pendiri klub sepak bola kebanggaan arek-arek Malang, Arema, Lucky Acub Zaenal alias Sam Ikul harus menghadap ke Rahmatullah.
Sam Ikul mengembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (24/4) pukul 00.30 WIB. Dikutip OngisnadeNet, almarhum meninggal paa usia 53 tahun. Informasinya, Sam Ikul dimakamkan di pemakakan umum Kasin, Kota Malang, sekitar pukul 11.00-12.00 WIB.
Sam Ikul memang memiliki jejak rekam buruk dalam kesehatannya lantaran sejak 2004, menderita penyakit hepatitis C. Kondisi Sam Ikul terus menurun hingga membuat kedua matanya buta. Almarhum meninggalkan tiga anak, satu dari istri pertama yang sudah dicerai dan dua dari istri kedua.
Salah satu kata-kata Sam Ikul yang masih dikenang Aremania adalah, "Arema itu istri pertama saya," katanya dalam acara Tribute for Sam Ikul di Stadion Gajayana, Malang, pada 4 Agustus 2010 lalu.
Arema berdiri pada 11 Agustus 1987. Klub yang memiliki julukan Singo Edan memiliki puluhan ribu suporter fanatik yang selalu memadati Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, saat Arema bertanding.
Pendirinya adalah mantan gubernur Irian Jaya ketiga mayjen (purn) Acub Zaenal. Sejak saat itu, sang ayah dan anak saling bahu-membahu membesarkan Arema hingga dicintai warga Malang Raya.