REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan korban kebakaran di RW 07 Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat butuh bantuan. Mereka saat ini kekurangan perlengkapan sekolah anak-anak dan perlengkapan ibadah.
Mitiah, salah satu korban kebakaran mengatakan, anaknya yang duduk di bangku kelas tiga SD tidak dapat pergi sekolah lantaran tidak memiliki perlengkapan sekolah. Seragam, buku-buku, tas sekolah dan sepatu sekolah anaknya habis dilalap api.
"Enggak sempat bawa barang-barang, cuma bawa badan aja," kata dia kepada Republika, Rabu (24/4).
Mitiah juga mengaku kesulitan dalam menjalankan shalat. Sebab, ia juga tidak punya perlengkapan shalat seperti mukena dan sajadah.
Untuk dapat shalat, ia dan ratusan korban lainnya harus menumpang ke rumah tetangga yang tidak terbakar atau mencari mushala di sekitar lokasi kebakaran.
Ketua RW 07, Hendra mengatakan, warga juga kekurangan pakaian bayi. Sebab, ia melanjutkan, bantuan pakaian yang datang didominasi pakaian dewasa saja. Sementara pakaian untuk bayi dan balita tidak ada.
Seperti diketahui, pemukiman padat penduduk ini terbakar pada Selasa (23/4) dini hari kemarin sekitar pukul 02.30 WIB. Tidak kurang dari 65 rumah yang rata-rata terbuat dari triplek hangus dilahap si jago merah. Kebakaran tersebut diduga karena adanya konsleting listrik dari salah satu rumah.
Korban kebakaran tercatat sebanyak 265 jiwa. Saat ini korban yang sebagian besar pedagang kecil mengungsi di lapangan futsal tak jauh dari lokasi kebakaran.