Rabu 24 Apr 2013 13:15 WIB

Korban Tewas karena Flu Burung Meningkat di Cina

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Kasus Flu burung di Shanghai,Cina.
Foto: AP
Kasus Flu burung di Shanghai,Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING (Reuters) -- Korban meninggal dunia karena flu burung di Cina, terus meningkat. Teranyar, seorang kakek di Cina timur dikabarkan meninggal dunia karena terkena flu burung, Selasa (23/4) waktu setempat.

Meninggalnya kakek 86 tahun itu menambah jumlah korban meninggal dunia akibat flu burung di Cina menjadi 22 orang.

Dalam situs resminya, Biro Kesehatan Zhejiang mengatakan, kakek itu setelah didiagnosis terserang virus H7N9 pada 17 April lalu. Satu orang lainnya, yaitu pria 62 tahun di Zhejiang juga didiagnosa penyakit serupa.

Sejauh ini tercatat ada 108 orang telah tertular penyakit itu sejak jatuhnya korban jiwa pertama di Cina pada bulan lalu. Pihak berwenang mengatakan, banyak dari mereka yang sakit bekerja dengan unggas.

Perwakilan World Health Organization (WHO) di China, Michael O'Leary, mengeluarkan data yang menunjukkan setengah dari pasien dianalisis tidak memiliki kontak dengan unggas. Namun, ia berpendapat, penularan virus itu terjadi dari manusia ke manusia jarang terjadi.

"Investigasi terkait sumber infeksi dan virus sedang berlangsung," ujar juru bicara WHO. Akibat merebaknya virus ini, Cina telah mematikan ribuan burung dan menutup beberapa pasar unggas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement