REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR UTARA -- Pemerintah diminta merelokasi warga yang tinggal di lokasi rawan bencana dengan cara persuasif.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor, Bambang Dwi mengatakan, pemerintah harus bisa memberikan pengertian terhadap warga yang akan direlokasi dari tempat tinggalnya yang rawan longsor. "Bahayanya, untung ruginya," katanya kepada ROL, Rabu (24/4) siang.
Menurut politikus Partai Demokrat ini, setiap warga sudah nyaman tinggal di lokasi itu. Biasanya warga enggan pindah dari lokasi yang rawan bencana karena rumah mereka memiliki banyak nilai sejarah.
Kendala lainnya, ada beberapa tempat tinggal yang dijadikan tempat usaha. Warga yang menjadikan rumahnya sebagai tempat mencari penghasilan lebih sulit untuk pindah, karena pendapatannya dari sana.
Bambang memahami relokasi warga di lokasi bencana merupakan tugas berat. Namun, dengan kerja sama dengan berbagai dinas terkait akan bisa memudahkan pekerjaan.
Dikatakan Bambang, musim hujan deras disertai angin kencang, membuat segenap dinas harus bekerja cepat dan sigap. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tak diinginkan.
Menurutnya, jika warga tak bisa direlokasi, bisa dilakukan riset, titik terawan bencana. Setelah itu dipantau, dan dilakukan penelitian bisa diperbaiki atau tidak lokasinya.