REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--PT Dirgantara Indonesia (PT DI) cukup percaya diri dengan animo pasar luar negeri terhadap produk pesawat anak bangsa.
Malaysia adalah salah satu konsumen terbesar PT Dirgantara Indonesia. Negara itu kini telah memiliki delapan unit CN 235 yang terdiri dari enam konfigurasi transportasi militer dan dua unit VIP untuk perdana menteri dan pemerintahan.
Tahun ini, menurut manajer pemasaran dan komersial PTDI, Teguh Graito, Malaysia meminta mengonversi tiga unit pesawat transportasi militer menjadi pesawat patroli militer, Sementara Filipina, memiliki dua unit NC 212 juga untuk transportasi militer.
"Brunei sudah mengoperasikan CN 235 dan sedang dalam pembicaraan untuk menambah pesawat,"katanya.di Bandung, Rabu (24/4)
Sementara, Myanmar dan Bangladesh, kata Teguh, PTDI sudah mulai menggarap pesanan kedua negara tersebut. Hanya saja proses terkendala karena Myanmar masih mengalami embargo dan kesulitan finansial.
Sementara Thailand, membutuhkan delapan pesawat yang digunakan untuk hujan buatan. Pesawat ini merupakan jenis NC 212-400.
Meski baru satu unit yang diserahkan kepada Thailand, ia yakin potensi besar PTDI dalam meraih pasar di Asia semakin besar. "Timor Leste dan negara-negara Asean lainnya sangat berpotensi untuk pasar kami,"ujarnya.