Rabu 24 Apr 2013 22:07 WIB

BNPB: Jutaan Penduduk Tinggal di Daerah Rawan Bencana

 Seorang anak duduk di atas boks telepon umum sambil melihat genangan air banjir di Jalan Kampung Melayu Kecil,Jakarta Timur, Selasa ( 5/3).  (Republika/Prayogi)
Seorang anak duduk di atas boks telepon umum sambil melihat genangan air banjir di Jalan Kampung Melayu Kecil,Jakarta Timur, Selasa ( 5/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa jutaan penduduk Indonesia bertempat tinggal di daerah-daerah rawan tinggi dari bencana hidrometeorologi.

"Bencana hidrometerologi yaitu bencana yang terkait dengan cuaca seperti banjir, longsor, puting beliung, gelombang pasang dan kekeringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonugroho di Jakarta, Rabu (24/4).

Sutopo menjelaskan, perubahan iklim global telah nyata berpengaruh pada berubahnya watak hujan dan cuaca. "Hal tersebut mengakibatkan ancaman terhadap bencana hidrometerologi semakin Meningkat," katanya.

Kerentanan di masyarakat juga makin meningkat mengingat jutaan penduduk tinggal di daerah-daerah yang rawan bencana.

"Ada 124 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di daerah bahaya sedang hingga tinggi dari longsor dan ada 61 juta jiwa penduduk hidup di daerah bahaya sedang hingga tinggi dari banjir," katanya.

Bencana, kata dia, bukan hanya sebuah fenomena alam. "Bencana tidak dapat direduksi ke sekadar soal alam itu sendiri, kesiapan teknologi, atau hal teknis lainnya. Bencana memiliki dampak sosial yang kompleks," katanya.

Ketika sebuah bencana terjadi, tambah dia, tatanan sosial yang normal terganggu. "Untuk itu penanggulangan bencana hendaknya menjadi prioritas pembangunan di semua sektor," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement