REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dengan Kroasia resmi jalin hubungan dagang. Ketua umum Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, hubungan antara Indonesia dengan Kroasia berjalan dinamis sejak tahun lalu. Menurutnya, hubungan Indonesia dan Kroasia komplementer dan tidak bersaing.
“Mereka punya satu hal menarik, letak negaranya strategis, dan mereka punya pelabuhan yang bisa kita pertimbangkan untuk pintu masuk ke Eropa,” ujar Suryo kepada para wartawan setelah acara penandatanganan partner dagang, Rabu (24/4).
Artinya, lanjutnya, Indonesia bisa langsung ke Kroasia. Apalagi, tambahnya, Kroasia akan menjadi anggota Uni Eropa (UE) pada 1 Juli 2013 mendatang. “Kita bisa memanfaatkan potensi pasar sebesar 500 juta dolar AS, ini perlu jadi pertimbangan,” tuturnya.
Dia menambahkan, pemerintah Indonesia menilai bahwa Kroasia memiliki bidang-bidang yang bisa jadi (sektor) kerja sama seperti petrokimia, farmasi, permesinan, sampai pertahanan. “Menurut saya ini menarik, saya lihat ini juga sebagai upaya diversifikasi ekspor bagi Indonesia.”
Dia menjelaskan, banyak produk Indonesia yang masuk ke Kroasia, terlebih dahulu harus melalui Jerman, Austria, sampai Turki. Jadi, tambahnya, negara-negara seperti itu yang perlu dijajaki Indonesia. Namun, lanjut Suryo, nilai perdagangan Indonesia masih kecil, sekitar di bawah 20 juta dolar AS. Untuk mendongkraknya adalah melalui pelabuhan. “Ini menarik dari sisi efisinesi menggunakan pelabuhan di Kroasia untuk masuk ke Eropa.”