Kamis 25 Apr 2013 04:24 WIB

Mualaf Armenia Diduga Dalang Ledakan Bom Boston

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Bom meledak saat ajang maraton Boston
Foto: AP
Bom meledak saat ajang maraton Boston

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Seorang pria bernama Misha diduga kuat menjadi aktor intelektual serangan beruntun di Kota Boston. Keluarga Tsarnaev meminta agar Biro Invstigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengejar seseorang dengan nama tersebut.

Paman terduga pengeboman saat Ahad (14/4) itu, Ruslan Tsarni mengatakan Misha adalah teman Tamerlan Tsarnaev sejak 2009. Tsarni berujar Misha adalah racun bagi keluarga Tsarnaev bersaudara.

Dalam wawancara langsungnya bersama CNN News, Rabu (24/4) waktu setempat, Tsarni menjelaskan Misha adalah seorang Kristen yang menukar Islam sebagai agamanya (mualaf). Serupa dengan Tamerlan, Misha datang ke AS pada 2009 silam.

Keduanya bertemu di Cambridge, Massachusetts. Misha, sambung Tsarni, adalah seorang laki-laki berpaham agama yang keras. Tsarni percaya cara keislaman Misha mempengaruhi pemikiran Tamerlan.

"Ada seorang Armenia yang baru bertobat. Orang ini (saya duga) mencuci otaknya (Tamerlan). Saya tidak menduga-duga tentang situasi di Armenia, tapi Anda tahu di mana daerah ini," ujar Tsarni.

Armenia wilayah yang bertetangga dengan Kaukasus Utara, di sebelah selatan Rusia, merupakan tempat keluarga Tsarnaev berasal. Informasi mengenai Misha ini menjadi perdebatan baru dalam penyelidikan Bom Boston.

Associated Press menginformasikan keberadaan Misha melalui sumber berbeda. Kakak ipar Tamerlan, Elmirza Khozhgov mengaku tahu seorang dengan nama itu. Khozhgov membenarkan adanya seorang bernama Misha.

"Tamerlan berpesan bertinju dan musik adalah hal-hal yang merugikan dan tidak baik menurut Islam," kata Khozhgov, menirukan ucapan Tamerlan.

Khozhgov melanjutkan, pesannya itu dikatakan adalah saran dari seorang temannya. Tidak lama berselang, sambung dia, Tamerlen memperkenalkan Misha kepada Khozhgov. "Orang ini telah membuat adik ipar saya jadi aneh, dan berlebihan dalam hal-hal beragama," ujar Khozhgov.

Kakak dari istri Tamerlan ini menerangkan, Misha berwajah Armenia dengan janggut kemerahan. Laki-laki tersebut berusia sekira 30 tahunan, dan berkepala botak. "Tamerlan mengatakan padaku kerap berjumpa dengannya di Masjid di Boston," kata Khozhgov.

Sementara itu Kordinator Paguyuban Muslim Boston, Nichole Mossalam mengatakan tidak mengatahui seseorang bernama Misha dalam komunitasnya. Akan tetapi, kata dia, FBI patut menjadikan informasi tersebut sebagai bahan pengembangan penyelidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement