REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Virgin Australia mengatakan, Singapore Airlines telah sepakat membeli lagi 9,9 persen saham di perusahaan tersebut senilai 122,4 juta dolar Australia (125,6 juta dolar AS) karena pesaingnya Qantas meningkatkan peranan mereka.
Perusahaan penerbangan berbendera Singapura itu akan membeli 255,5 juta saham yang dipegang oleh Virgin Group masing-masing pada nilai 48 sen dengan total sahamnya di maskapai penerbangan domestik Australia itu menjadi 19,9 persen, Virgin mengatakan Rabu (24/4) waktu setempat, dalam sebuah pemberitahuan kepada bursa.
Pembelian tersebut, di mana menyusul pembelian saham 10 persen tahun lalu, masih membutuhkan persetujuan dari Foreign Investment Review Board Australia meski masih di bawah ambang batas 20 persen di mana penawaran pengambilalihannya secara penuh harus diluncurkan. Jika hal itu dilanjutkan Singapura akan menjadi salah satu dari tiga pemegang saham utama bersama dengan Richard Branson Virgin Group dan Air New Zealand.
Maskapai Etihad yang berbasis di Abu Dhabi juga memegang saham signifikan, menjadikan Virgin Australia kekuatan keuangan untuk bersaing secara domestik dengan Qantas. "Kerja sama kami dengan Virgin Australia telah mengarah dari kekuatan untuk kekuatan, menawarkan berbagai keuntungan konsumen," kata CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong.
Peningkatan saham Singapore Airlines di Virgin Australia, lanjut Goh, adalah contoh lain dari komitmen Singapura yang mendalam untuk pasar Australia yang penting. "Hal ini juga menunjukkan dukungan kami untuk transformasi berkelanjutan Virgin Australia, yang telah menciptakan pasar penerbangan lebih kompetitif di Australia," tambahnya.
Kedua operator itu menandatangani kemitraan jangka panjang pada 2011 meliputi codesharing, program frequent-flyer yang menguntungkan dan pengkoordinasian jadwal. Australia memiliki pasar domestik yang menguntungkan dan maskapai penerbangan global telah memperdalam hubungan dengan operator lokal untuk aksesnya.
Tahun lalu, Qantas dan Emirates mengumumkan aliansi global terkemuka, di mana membuka jaringan domestik perusahaan Australia lebih dari 50 tujuan dan hampir 5.000 penerbangan per minggu dengan maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai.
Singapore Airlines merupakan pesaing internasional utama bagi Qantas. Pengumuman ini muncul sehari setelah regulator kompetisi Australia menyetujui pembelian Virgin Australia dari 60 persen saham dalam rival penerbangan berbiaya murah Tiger Airways Australia, meski ada kekhawatiran seputar pasar menjadi duopoly.