REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen angkat bicara terkait bogem mentah yang dilayangkannya kepada wasit Muhaimin dalam pertandingan melawan Pelita Bandung Raya di Stadion Siliwangi, Bandung, Ahad (21/4).
Rumaropen mengaku tidak ada niatan untuk melakukan aksi tersebut. Aksi Rumaropen pada menit ke-81 itu dilatarbelakangi kekesalan terhadap keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti kepada PBR.
Menurutnya, tidak seharusnya wasit menunjuk titik putih karena bek Persiwa melakukan tekel bersih kepada pemain PBR, Nova Arianto. Ia mengaku sangat kecewa dengan keputusan wasit. Karena, penalti itu adalah kali kedua yang dihadiahkan wasit kepada PBR.
Saat itu, kata Rumaropen, ia sama sekali tak berniat memukul wasit. Ia hanya berusaha menarik sang wasit untuk mengajak diskusi. "Tapi ketika saya ingin menariknya, kepala wasit menengok ke kiri dan mengenai tangan saya," kata Rumaropen melalui sambungan telepon kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/4).
Rumaropen telah dijatuhkan sanksi berupa larangan aktif di sepak bola selama seumur hidup oleh Komisi Disiplin PSSI. Ia mengaku sangat keberatan dan akan segera mengajukan banding.