Kamis 25 Apr 2013 14:57 WIB

Pelaku Ekonomi MENA Sepakat Dorong Pembiayaan UKM

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Seorang wanita muda, penjual sayur-mayur di pasar lokal, kawasan Afrika Utara
Foto: REUTERS
Seorang wanita muda, penjual sayur-mayur di pasar lokal, kawasan Afrika Utara

REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Regulator, ekonom dan lembaga keuangan di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) sepakat bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) efektif menciptakan lapangan kerja. Selain itu UKM juga dinilai berperan dalam pertumbuhan ekonomi yang menjadi sektor prioritas utama di kawasan tersebut.

UKM memiliki rekam jejak dan terbukti mendorong pertumbuhan dan meningkatkan lapangan kerja. Semua lembaga keuangan berkonsentrasi pada segmen UKM. Peran regulator yakni mendorong terciptanya lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya untuk menajaman bisnis mereka.

Dengan kompetisi yang lebih besar dan margin keuntungan berkurang pada korporasi dan ritel banking, bank semakin mencari diversifikasi lini bisnis baru untuk mempertahankan dan meningkatkan keuntungan mereka. Selain itu, bank akan berupaya membedakan diri dari satu sama lain dengan menawarkan perangkat inovatif dan menjangkau pasar yang belum dimanfaatkan.

Senior Operations Officer International Finance Corporations (IFC) Timur Tengah dan Afrika Utara, Qamar Saleem mengatakan sektor UKM menawarkan bisnis signifikan dan peluang diferensiasi bank di kawasan MENA. “Pertumbuhan pendapatan di sektor UKM mengungguli lini bisnis lain dan menghasilkan dua sampai tiga kali lebih banyak sebagai segmen bisnis tradisional,” ujarnya seperti dikutip dari Arabian Business, Kamis (25/4).

UKM semakin menjadi sasaran strategis bank di seluruh dunia. Kesenjangan layanan keuangan yang diberikan kepada UKM telah menyusut. Bank semakin berusaha membangun pendekatan dan produk inovatif, misalnya melalui solusi keuangan syariah. Namun, kata Saleem, akses pembiayaan UKM di MENA masih menghadapi sejumlah tantangan.

Berdasarkan survei Bank Dunia terhadap 130 bank di MENA, hanya 8 persen saja yang memberi pinjaman ke UKM. “Kurangnya transparansi UKM dan jaminan yang tidak memadai menimbulkan tantangan bagi bank-bank di MENA,” kata Saleem.

Sebuah populasi yang cukup besar, hampir 23 juta UKM di MENA menyajikan kesempatan mencolok. Hal ini tidak hanya bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di MENA tetapi juga bagi bank guna membangun bisnis menguntungkan dari pasar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement