REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN -- Strain baru Flu Burung yang disebut lebih ganas dari sebelumnya, H7N9, telah menyebar ke daerah selain Cina. Taiwan menjadi negara pertama dengan korban seorang pria paruh baya.
Pusat Kontrol Wabah Penyakit Taiwan mengumumkan, Rabu (24/4), seorang pria berusia 53 tahun terjangkit virus Flu Burung H7N9. Ia dikabarkan baru saja kembali tanggal 19 April setelah bekerja di Provinsi Jiangsu, Cina bagian timur.
Petugas kesehatan, Chang Feng Yi mengatakan pria ini sebelumnya mengalami demam tinggi sekembalinya dari Cina. Hasil test pertama dan kedua menunjukkan ia bebas dari virus flu Burung. Namun, setelah kondisinya makin menurun, hasil tes ketiga menunjukkan ia terjangkit virus H7N9.
Cina dan Taiwan, meski dilingkupi permusuhan politik namun memiliki hubungan dekat dalam hal perdagangan dan ekonomi. Sebanyak satu juta warga Taiwan tinggal di Cina. Tak hanya itu enam ribu turis asal Cina datang ke Taiwan tiap harinya.
Chang Feng Yi juga mengatakan saat ini pemerintah Taiwan akan memperketat pengunjung asal Cina yang datang ke Bandar Udara di Taiwan. Khususnya kepada mereka yang mengalami demam dan gejala lainnya.
Penerbangan asal Taiwan juga untuk sementara tidak mengambil suplai daging ayam dan bebek olahan asal Cina. Virus H7N9 mulai menyebar di Cina pada akhir bulan lalu khususnya di Provinsi Jiangsu. Hingga saat ini lebih dari 100 orang terjangkit virus tersebut.
Sebanyak 20 orang telah meninggal dunia. World Health Organization (WHO) mengumumkan virus Flu Burung baru yang lebih ganas, H7N9 telah menjangkiti ratusan orang di Cina. Virus juga lebih mudah menyebar dari burung ke manusia dibandingkan H5N1 yang telah membunuh puluhan orang dalam setahun terakhir.