REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana Hibah Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebesar 600 juta dolar digunakan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Tak hanya itu, Pemerintah AS juga berharap dana tersebut bisa digunakan untuk menciptakan lapangan kerja baru.
''Ide awalnya tak hanya menciptakan tenaga kerja baru, namun juga menghidupkan kemandirian sehingga mengurangi pengucuran dana yang sia-sia dari Pemerintah (Indonesia),'' ucap Duta Besar AS, Scot Marciel dalam Press Roundtable di Kedutaan Amerika Serikat, Kamis (25/4).
Ia mengatakan program ini adalah program kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan MCC (Millennium Challenge Corporation) untuk penanggulangan kemiskinan. Melalui lembaga perwalian di Indonesia, yaitu Millenium Challenge Account Indonesia, Pemerintah AS akan mengucurkan dana tersebut secara bertahap selama lima tahun.
Bagi Pemerintah AS, jumlah 600 juta dolar adalah yang terbesar yang pernah diberikan kepada Indonesia. Khususnya, menurut dia, melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sehingga program yang dijalankan adalah yang sudah disusun Bappenas.
Marciel mengungkapkan, program ini termasuk baru. Namun di Indonesia, Kedubes sudah melakukan persiapan sejak tahun 2007. Dari keseluruhan program, ada empat yang diproritaskan mendapat bantuan. Pertama Proyek Kemakmuran Hijau (332,5 juta dolar) agar masyarakat desa dapat akses listrik. Kedua adalah proyek kesehatan dan gizi untuk mengurangi anak pendek (131,5 juta dolar).
Selanjutnya adalah Proyek Modernisasi Pengadaan barang dan jasa publik sebesar 50 juta dolar dan Target kegiatan gender sebesar 5 juta dolar. ''Kita tak bisa menggaransi setiap proyek yang kita miliki berjalan sesuai harapan, namun kita akan terus mensupportnya,'' tutur Marciel kembali.