REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Kakak-beradik etnik Chechnya yang dituduh melakukan pengeboman pada lomba maraton Boston juga berencana menyerang Times Square.
Menurut Bloomberg, informasi mengenai rencana serangan itu diberikan oleh tersangka yang masih hidup, Dzhokhar Tsarnaev, kepada Biro Penyelidik Federal (FBI), lapor AFP. "Mengerikan bahwa kita masih tetap menjadi sasaran serangan teroris," kata Wali Kota New York Michael Bloomberg, Kamis (25/4) waktu setempat.
"Kemarin malam kami diberi tahu FBI, penyerang yang selamat mengungkapkan bahwa New York City merupakan sasaran mendatang dalam daftar serangan mereka," kata Bloomberg.
Menurutnya, Dzhokar mengatakan kepada FBI bahwa ia dan kakaknya Tamerlan berniat berkendara ke New York dan menandai bom-bom tambahan di Times Square. "Dzhokar dan kakaknya, Tamerlan mengatakan, mereka berencana pergi ke New York untuk pesta", kata beberapa penyelidik.
Tamerlan Tsarnaev tewas ditembak polisi empat hari setelah pemboman Boston pada 15 April yang menewaskan tiga orang dan mencederai 264. Dzhokhar Tsarnaev cedera parah dalam perburuan untuk menangkapnya dan kini dirawat di rumah sakit di Boston.
Pengamanan diperketat di Washington dn wilayah-wilayah lain AS setelah pemboman mematikan di dekat garis finish pada Marathon Boston yang menggemparkan dunia itu.