Jumat 26 Apr 2013 09:39 WIB

Cegah Corat-coret, Siswa Harus Pakai Batik

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Beberapa siswa melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di SMA Negeri 1 Jakarta, Sabtu (26/5). (Prayogi/Republika)
Beberapa siswa melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di SMA Negeri 1 Jakarta, Sabtu (26/5). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polrestabes dan Pemkot Surabaya anjurkan siswa mengenakan batik demi menghindari aksi corat-coret seragam usai kelulusan. Selain itu, polisi juga akan mengamankan jalan dari konvoi pelajar nantinya.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Pendidikan agar mengatisipasi hal tersebut dilakukan oleh siswa. Bahkan, ketika hari kelulusan, dia mengusulkan para pelajar mengenakan pakaian batik.

"Jadi tidak bisa melakukan corat-coret, kalau perlu seragamnya diberikan pada orang yang membutuhkan," kata Alif pada wartawan belum lama ini.

Dia juga menyatakan, kepolisian siap menghadang konvoi pelajar yang dinilai meresahkan lalu lintas. Karena itu, dia berencana menempatkan anggotannya di beberapa area yang dianggap sebagai titik kumpul para siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, pihaknya memang sudah berkordinasi dengan sekolah-sekolah yang ada agar mengganti aktifitas konvoi serta corat-coret dengan kegiatan positif. Dia mencontohkan, seperti bakti sosial ataupun kompetisi perlombaan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement