REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direksi MRT kemarin telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan Komisaris MRT. Pihak yang menjadi komisaris telah memenuhi kriteria dan berintegritas.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan komisaris yang dipilih akan bertugas sebagai pengawas direksi. "Semoga kita tidak salah pilih dan benar-benar memiliki integritas," ujarnya di Balai Kota, Jumat (26/4).
Sementara Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan Dewan Komisaris dilakukan pada Kamis (25/4) kemarin. Mantan Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas telah dipilih sebagai komisaris utama. Selain itu dia merangkap menjadi komisaris independen. " Pak Erry dipilih langsung oleh pemegang saham," ujarnya.
Dia berharap dengan terpilihnya Erry, dapat mengawasi kinerja direksi. Erry diakuinya memiliki pengalaman sehingga dipilih menjadi komisaris utama. Selain Erry, Kepala Bappeda sarwo Handayani, Staf Ahli Wagub DKI Jakarta Trisbiantara, Dirjen Perketerapian Tunjung Inderawan, dan Dirjen Perimbangan Keungan Adriansyah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama ikut angkat bicara terkait staf ahlinya yang juga menjadi komisaris. Dia menampik Trisbiantara bukan orang terdekatnya. "Hanya saja dia ahli transportasi yang diperbantukan dari Trisakti," ujarnya. Trisbiantara menjadi penghubung antara pemprov dengan pihak Hongkong dan Singapura. Dipilihnya dia menjadi keputusan dari gubernur.