REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Malaysia menyetop sementara impor produk ayam dari Cina menyusul wabah flu burung jenis baru H7N9 di negara itu. Wabah telah menelan korban jiwa 22 orang.
Direktur Jenderal Departemen Peternakan Malaysia Datuk Abd Aziz Jamaluddin mengatakan, penghentian sementara impor tersebut mulai berlaku pada 22 April. Keputusan diambil setelah muncul laporan satu kasus infeksi baru di Provinsi Shandong, daerah asal impor ayam ke Malaysia.
"Masih ada 98 kontainer (ayam tanpa tulang beku) yang sudah dalam perjalanan sebelum adanya keputusan penghentian impor ini. Kami memerintahkan agar setiap kontainer ditahan dan diuji virus H7N9 sebelum diizinkan masuk," katanya seperti dikutip harian The Star, Jumat (26/4).
Malaysia mengimpor 20 ribu hingga 22 ribu metrik ton ayam tanpa tulang beku per tahun dari dua pabrik yang berlokasi di Shandong, Cina.
Impor dari kawasan tersebut mencapai 65 persen dari total impor produk ayam. Sisanya berasal dari Thailand dan Uni Eropa.
Untuk Maret tahun ini, Malaysia mengimpor sekitar 5 ribu metric ton ayam dari Shandong. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, virus flu burung H7N9 merupakan salah satu jenis yang paling mematikan.