REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Belasan rumah di Desa Nglebo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terancam longsor akibat pergeseran tanah tebing setinggi 10 meter yang ada di belakang pemukiman warga, kata Kepala Desa Nglebo Suparno, Sabtu (27/4).
Ia mengatakan bahwa saat ini tebing tersebut dalam kondisi retak-retak dan sebagian di antaranya telah runtuh menimpa salah satu rumah warganya.
"Terus terang kami sangat khawatir, apalagi ketika hujan deras, mengingat jumlah warga yang terancam cukup banyak, kalau ditotal ada sekitar 15 KK (kepala keluarga)," katanya.
Menurutnya, retakan tanah yang ada di atas tebing tersebut mencapai lebih dari 10 titik. Rekahan tersebut muncul beberapa hari terakhir setelah wilayah Kecamatan Suruh diguyur hujan deras selama berhari-hari.
Lanjut Suparno, kejadian itu dibarengi dengan longsoran tanah sepanjang 15 meter yang menimpa rumah milik Parni, sehingga mengakibatkan tembok bagian belakang jebol. "Beruntung saat itu pemilik rumah sedang di rumah tetangganya, sehingga tidak sampai menyebabkan korban jiwa maupun luka-luka dan hari ini tasi warga berhotong royong untuk membersihkan material longsor," imbuhnya.
Sementara itu untuk mengantisipasi longsor susulan, Suparno meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaan, terlebih pada saat turun hujan.
Suparno mengaku telah berkonsultasi dengan badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek guna mencari jalan keluar.
"Kami harap pihak BPBD bisa memberikan solusi terhadap ancaman longsor, selain itu kami juga akan mengajukan bantuan untuk korban yang rumahnya terkena longsor," ujarnya.