REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pertandingan yang mempertemukan Persis Solo kontra PSIM Yogyakarta dalam Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, Sabtu (27/4), diwarnai insiden pemukulan wartawan oleh sejumlah oknum suporter tim tuan rumah.
Insiden pemukulan wartawan yang meliput jalan pertandingan Persis melawan PSIM di tribun barat tempat khusus peliputan itu terjadi beberapa menit sebelum tim tuan rumah kemasukan gol pada menit ke-18 babak pertama.
Kejadian tersebut berawal dari tiga pemain tim tamu, PSIM Yogyakarta yang duduk di tribun VIP--sebelah utara lokasi wartawan--dikejar dan dipukuli oleh oknum suporter, kemudian berhasil diamankan oleh polisi.
Namun, oknum suporter tersebut beberapa menit kemudian masuk di lokasi tempat khusus peliputan wartawan dan memukuli wartawan yang sedang bertugas meliput pertandingan itu.
Wartawan yang menjadi korban emosi oknum suporter tuan rumah tersebut, yakni Jumali (30 tahun) dari Media Harian Yogyakarta, sedangkan seorang lainnya, Ali (35), teman Jumali asal Yogyakarta.
Menurut Jumali, akibat aksi pemukulan oknum suporter tersebut menyebabkan wajahnya mengalami bengkak, demikian pula kawannya.
"Saya sangat menyayangkan panitia pelaksana (panpel) pertandingan tidak profesional karena lokasi wartawan harusnya steril dari suporter. Panpel harusnya menyiapkan garis pemisah antara lokasi khusus wartawan dan penonton," kata Jumali.