REPUBLIKA.CO.ID, ALGIERS -- Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, dirawat di rumah sakit setelah mengalami stroke ringan pada Sabtu. Laporan kantor berita negara yang mengutip perdana menteri mengatakan kondisi Bouteflika tidak serius.
Kesehatan Bouteflika (76) merupakan faktor utama dalam stabilitas negara pengekspor minyak berpenduduk 37 juta orang yang muncul dari konflik panjang terhadap gerilyawan Islam itu.
Kantor Berita APS mengatakan Bouteflika mengalami serangan iskemik sementara atau stroke kecil pada pukul 12.30 waktu setempat.
"Beberapa jam yang lalu, presiden merasa tidak sehat dan ia telah dirawat di rumah sakit. Namun, kondisinya tidak serius sama sekali," kata Perdana Menteri Aljazair, Abdelmalek Sellal, seperti dikutip APS.
Terpilih pada 1999, Bouteflika adalah anggota dari generasi pemimpin yang telah memerintah Aljazair sejak memenangkan kemerdekaan dari Prancis dalam perang 1954-1962.
Mereka juga mengalahkan gerilyawan pada tahun 1990-an dan menghadapi tantangan protes Musim Semi Arab dua tahun lalu. Pemerintah Bouteflika meredakan kerusuhan melalui kenaikan gaji dan pinjaman gratis bagi kaum muda.
Bouteflika telah melayani tiga periode sebagai presiden dan tampaknya tidak mungkin untuk mencalonkan keempat kalinya dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2014.