REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Maskapai Ethiopia pengguna Boeing 787 Dreamliner melakukan penerbangan setelah armada tersebut dihentikan operasinya pada Januari 2013. Penghentian tersebut terkait masalah pada baterai pesawat.
Dilaporkan BBC, penerbangan komersial perdana dilakukan dari Addis Ababa ke Nairobi. Sebelumnya, 50 armada di seluruh dunia dikandangkan setelah baterai pesawat malfungsi. Satu pesawat di AS mengeluarkan api karena masalah tersebut.
Pekan lalu, tim teknis Boeing memasang baterai baru di armadanya. Hal itu dilakukan setelah otoritas penerbangan menyetujui desain baterai baru. Maskapai Ethiopia terbang pada 9.45 waktu setempat pada Sabtu (27/4) dan mendarat dengan selamat di Nairobi, Kenya, sekitar dua jam setelahnya.
Semua armada 787 memiliki dua baterai lithium-ion yang menyebabkan masalah. Dengan penambahan versi baru baterai yang beroperasi dengan temperatur lebih dingin, baterai saat ini ditutup dengan kotak stainless stell.
Kotak tersebut memiliki pipa ventilasi yang langsung terhubung dengan bagian luar pesawat. Boeing mengatakan teknik itu dilakukan agar jika ada kejadian kebakaran atau berasap, tidak akan berdampak pada bagian pesawat. Boeing memperbaiki masalah baterai selama 200 jam tanpa henti.