Ahad 28 Apr 2013 23:39 WIB

Ada 4 Tantangan Tekan Kanker Payudara di Indonesia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pita merah muda, simbol pencegahan dan perlawanan terhadap kanker payudara (ilustrasi)
Pita merah muda, simbol pencegahan dan perlawanan terhadap kanker payudara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kanker payudara berada diurutan kedua penyebab kematian tertinggi perempuan Indonesia. Masalahnya, pengetahuan dan kesadaran akan kanker payudara cukup rendah.

Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia atau the World Health Organization (WHO) tahun 2008, setiap tahun angka penderita kanker payudara mengalami peningkatan, yakni 36.2 kasus baru untuk setiap 100.000 wanita per  tahun. Angka ini diperkirakan meningkat tujuh kali lipat pada 2030.

Kathryn Bruce dari Bali Pink Ribbon memaparkan ada empat tantangan untuk menurunkan angka kasus kanker payudara di Indonesia. Pertama, kesadaran yang rendah di setiap perempuan terkait  pengetahuan dan kesadaran tentang kanker payudara.

Kedua, merasa takut untuk pergi ke dokter atau rumah sakit ketika mereka sakit. Ketiga, tinggal sangat jauh dari tempat penyedia layanan kesehatan, dan terakhir  tidak memperhatikan kondisi kesehatan diri sendiri

"Akibatnya, saat mereka pada akhirnya mengetahui bahwa mengidap kanker, seringkali kanker tersebut sudah mencapai stadium tinggi," kata dia di Jakarta, Ahad (28/4).

Berdasarkan pengalaman Kathryn dalam penanganan pasien kanker payudara di Bali, usia rata-rata penderita kanker payudara di Bali adalah antara 35 dan 45 tahun.

Jika deteksi dilakukan pada usia muda maka penyakit ini bisa diketahui di tahap awal dan apabila diobati dengan baik, akan memungkinkan penderita memiliki harapan hidup lebih lama.

"Kanker payudara bukan penyakit wanita berusia lanjut," ujarnya mengingatkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement