Senin 29 Apr 2013 00:51 WIB

Oposisi Suriah Ingin Zona Larangan Terbang Agar Bantuan Selamat

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ghassan Hitto
Foto: Reuters/Osman Orsal
Ghassan Hitto

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Ghassan Hitto, tokoh oposisi Suriah yang terpilih sebagai Perdana Menteri sementara, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi CBS bahwa oposisi membutuhkan zona larangan terbang.

Tak hanya itu ia menyatakn perlu dukungan serangan udara, dan pembentukan bagian aman dari pemerintah AS agar bantuan dapat dikirim ke Suriah lebih efektif tanpa melewati serangan militer Suriah.

''Kami yakin bahwa rezim ini menggunakan senjata kimia terhadap rakyat Syria'', ujarnya.

''Kami tidak meminta sepatu bot di atas tanah. Kami tidak meminta sedikit pun tentara AS atau Inggris atau tentara negara lain untuk datang dan mengorbankan nyawa mereka'', ujarnya.

Pemerintah AS mengatakan bahwa pemeriksaan kemungkinan Suriah menggunakan senjata kimia dilakukan berdasarkan sampel psikologi. Hanya saja, AS menolak untuk mengatakan sumber material senjata tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan sejauh ini bukti yang menunjukkan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia bukanlah 'kasus kedap suara'. Ia menolak untuk menetapkan batas waktu untuk laporan yang menguatkan.

Obama dan timnnya  juga berniat untuk mengambil tindakan cepat dengan menekankan perlunya penyelidikan PBB yang komprehensif di tanah di Suriah- hal yang dilarang oleh Assad.

Amerika Serikat menolak diseret ke dalam konflik militer Suriah dan hanya menyediakan bantuan kepada pemberontak yang berusaha menggulingkan Assad.

Washington khawatir apabila  senjata dipasok ke pemberontak, dapat berakhir di tangan Alqaidah.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement