Senin 29 Apr 2013 02:41 WIB

Banjir Bandang, 810 Warga Mandailing Natal Mengungsi

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang warga di Mandailing Natal, Sumatra Utara, naik ke atap rumahnya saat banjir melanda tahun lalu.
Foto: ANTARA
Seorang warga di Mandailing Natal, Sumatra Utara, naik ke atap rumahnya saat banjir melanda tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Banjir yang melanda Kecamatan Panyambungan, Kabupaten Mandaling Natal, Sumatera Utara sejak Ahad malam (29/4) mengakibatkan 810 warga mengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (28/4) malam, mengatakan banjir terjadi karena dua sungai utama di sekitar kawasan tersebut  meluap, yakni Aek Mata dan Aek Ranto.

Luapan kedua sungai itu sendiri terjadi akibat hujan deras yang turun pada Minggu yang membuat debit air tinggi sehingga merendam 12 desa di Mandaling terendam.

"BPBD Mandailing Natal bersama aparat lain dari TNI, Polri, Tagana, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan penanganan bencana," ujarnya.

Sebanyak 12 desa yang terendam, kata Sutopo, adalah Panyambungan 3, Desa Pasar Hilir, Desa Panyambungan 1, Desa Kayujati, Desa Sigalapang Julu, Desa Kampung Padang, Desa Panyambungan Julu, Desa Payambungan Tonga, Desa Payambungan Jae, Desa Adian Jior, Desa Gunung Manaon dan Desa Pagaran Tonga.

Selain ratusan warga yang harus mengungsi dan 12 desa terendam, kata Sutopo, enam orang warga Mandaling mengalami luka berat serta empat lainnya luka ringan.

"Pendataan masih dilakukan. Saat ini kondisi cuaca masih hujan dan gelap sehingga menyulitkan petugas melakukan evakuasi dan pendataan," ujarnya.

Menurut Sutopo, kawasan Mandailing Natal beberapa kali telah terkena banjir bandang, salah satunya pada 14 Februari lalu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement