REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Era digital memungkinkan semua proses pendidikan dapat dilaksanakan tidak harus dengan tatap muka, tapi dapat menggunakan perkembangan teknologi. Untuk ujian nasional misalnya, dengan menggunakan sistem sekolah digital, mungkin tidak ada lagi kendala seperti distribusi soal, kesalahan dalam penggunaan lembar jawaban komputer, kesalahan pengunaan pensil 2B dan lain sebagainya.
‘’Pertanyaannya mungkinkah ujian nasional dilakukan secara online? Ya mungkin saja. Saat ini model ujian secara online memang sudah banyak diterapkan di beberapa lembaga untuk tujuan sertifikasi,’’ ujar M. Syaifuddin, Kasie Kerjasama Puslatdikjur Jakarta Pusat.
‘’Untuk sebuah gagasan sah-sah saja bila ujian nasional online ini layak untuk dijadikan bahan kajian. Karena test kompetensi guru yang telah dilaksanakan sudah memulainya walaupun kendalanya banyak, akan tetapi hasilnya lebih baik,’’ katanya kemudian.
Bukan hanya ujian online, menurut Sjaiful Munir, pemerhati pembelajaran jarak jauh dari Universitas Terbuka, saat ini sudah saatnya ada semacam Sekolah Digital. Pembelajaran, pemberian tugas, penilaian, buku, semuanya secara digital. ‘’Siswa tak perlu repot lagi membawa buku ke sekolah,’’ ujarnya.
Bahkan Munir menunjuk contoh trend pembelajaran online yang sudah dijalankan beberapa negara seperti Inggris dan Amerika. ‘’Di setiap jenjang pendidikan, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, siswa tak perlu lagi membeli buku di setiap semester. Dengan dibuatkannya komputer tablet memungkinkan semua buku dimasukkan dalam satu paket hingga siswa selesai sekolah,’’ tegasnya.
Kelak, jika infrastruktur sudah baik, menurut Sjaiful Munir, perlu pula dibuat sekolah terbuka, bukan cuma universitas saja yang terbuka. ‘’Sekolah makin murah dan massif, dan sekolah bisa menjangkau untuk kalangan yang tidak mampu,’’ katanya.