Senin 29 Apr 2013 05:09 WIB

Ini Era Sekolah Digital dan Ujian Nasional Online

Laman Sekolah Digital
Foto: sekolahdigital.co.id
Laman Sekolah Digital

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Era digital memungkinkan semua proses pendidikan dapat dilaksanakan tidak harus dengan tatap muka, tapi dapat menggunakan perkembangan teknologi. Untuk ujian nasional misalnya, dengan menggunakan sistem sekolah digital, mungkin tidak ada lagi  kendala seperti distribusi soal, kesalahan dalam penggunaan lembar jawaban komputer, kesalahan pengunaan pensil 2B dan lain sebagainya. 

 

‘’Pertanyaannya mungkinkah ujian nasional dilakukan secara online? Ya mungkin saja. Saat ini model ujian secara online memang sudah banyak diterapkan di beberapa lembaga untuk tujuan sertifikasi,’’ ujar M. Syaifuddin, Kasie Kerjasama Puslatdikjur Jakarta Pusat.

 ‘’Untuk sebuah gagasan sah-sah saja bila ujian nasional online ini layak untuk dijadikan bahan kajian. Karena test kompetensi guru yang telah dilaksanakan sudah memulainya walaupun kendalanya banyak, akan tetapi hasilnya lebih baik,’’ katanya kemudian.

Bukan hanya ujian online, menurut Sjaiful Munir, pemerhati pembelajaran jarak jauh dari Universitas Terbuka, saat ini sudah saatnya ada semacam Sekolah Digital. Pembelajaran, pemberian tugas, penilaian, buku, semuanya secara digital. ‘’Siswa tak perlu repot lagi membawa buku ke sekolah,’’ ujarnya.

Bahkan Munir menunjuk contoh trend pembelajaran online yang sudah dijalankan beberapa negara seperti Inggris dan Amerika. ‘’Di setiap jenjang pendidikan, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, siswa tak perlu lagi membeli buku di setiap semester. Dengan dibuatkannya komputer tablet memungkinkan semua buku dimasukkan dalam satu paket hingga siswa selesai sekolah,’’ tegasnya.

Kelak, jika infrastruktur sudah baik, menurut Sjaiful Munir, perlu pula dibuat sekolah terbuka, bukan cuma universitas saja yang terbuka. ‘’Sekolah makin murah dan massif, dan sekolah bisa menjangkau untuk kalangan yang tidak mampu,’’ katanya.

 

sumber : rilis
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement