REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menyiapkan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di bandara dan pelabuhan laut internasional sebagai antisipasi penularan wabah flu burung jenis baru H7N9 yang melanda China.
"Kita sudah mengecek dan semua peralatan dalam keadaan siap, hanya memang ada kesepakatan WHO dengan negara kawasan Asia Tenggara untuk belum mengaktifkan alat itu saat ini," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektroniknya di Jakarta, Senin (29/4).
Keputusan untuk mengaktifkan alat pemindai suhu tubuh itu dikatakan Tjandra akan dievaluasi dari waktu ke waktu. Namun, dia menyatakan Kemenkes sudah siap untuk melakukan pengecekan di bandara dan pelabuhan internasional jika dinilai perlu.
Selain menyiapkan "thermal scanner", Kemenkes juga menyiagakan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) serta memasang "banner" dan poster peringatan kesehatan di seluruh bandara dan pelabuhan.
Dinas Kesehatan di seluruh provinsi, kata dia, juga telah diminta untuk siaga mengamati kemungkinan munculnya kasus flu burung di wilayahnya, termasuk bagi jenis baru H7N9.
"Saya telah mengirimkan beberapa kali surat edaran dan meng-"update" situasi dari waktu ke waktu. Dinas kesehatan juga diminta untuk mencek logistik yang ada, seperti APD dan oseltamivir," kata Tjandra.