REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pertamina DIY sudah bersiap bila pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dengan dua harga.
Pertamina bahkan sudah melakukan pengelompokan separuh SPBU yang menjual BBM dengan harga Rp 4500. "Dan sekitar 50 persen SPBU menjual BBM harga baru,''kata Sales Area Manager Pertamina Cabang Yogyakarta Nur M. Zein pada wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/4).
Di DIY, terdapat 91 SPBU, sedangkan bila dengan SPBU Solo Raya dan eks Karisidenan Kedu ada 288 SPBU. Dia mengungkapkan, apabila benar-benar diterapkan dua harga BBM, maka SPBU yang menjual solar bersubsidi akan menjual premium non subsidi.
Sementara, jika SPBU menjual premium subsidi maka solar yang dijual adalah solar non subsidi. Pengelompokan SPBU tersebut berdasarkan realisasi dari masing-masing SPBU. Realisasi tersebut menunjukkan situasi perekonomian di satu tempat.
Selain itu mempertimbangkan juga masyarakat yang benar-benar membutuhkan misalnya UKM, nelayan, dan lain-lain, jelas dia. Dia mengungkap, SPBU juga menjual harga BBM berupa solar non subsidi, Pertamina Dex, Pertamax, Pertamax Plus untuk meringankan bebanvpemerintah dalam mensubsidi BBM.
Di samping itu Pertamina juga sudah melakukan penyiapan identitias SPBU, sosialiasi kepada seluruh SPBU di Yogyakarta, ex Karisidenan Kedu dan Solo Raya serta Pembentukan Posko satgas setiap hari.
Namun, kata Zein menambahkan, apabila pemerintah mengambil keputusan lain disamping dua harga, Pertamina tetap akan melaksanakan sebaik mungkin apa yang diputuskan oleh pemerintah.
Pertamina telah melakukan sosialisasi kepada seluruh SPBU, operator SPBU dan juga tentunya pegawai pertamina yang tidak bersinggungan langsung dengan BBM.