Senin 29 Apr 2013 16:43 WIB

Gaharu Kian Diminati Petani

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Kayu Gaharu
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Kayu Gaharu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komoditas gaharu menjadi primadona baru industri kayu tanaman. Kayu dengan aroma khas ini dihargai beragam tergantung mutu dan wanginya. Harganya dimulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 5 juta per batang. Dari satu pohon berumur 7 tahun, petani bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 2 juta. 

"Potensi pendapatan petani bisa mencapai Rp 4 miliar per hektare (ha)," ujar petani gaharu Mahmudin Sani dari Forum Gaharu Sumatra Utara, Senin (39/4).

Penentuan harga jual gaharu cukup unik. Harga ditentukan setelah dilakukan proses pembakaran. Semakin wangi aroma yang muncul, semakin tinggi pula harga gaharu tersebut. Selain wangi, ukuran kayu juga menjadi penentu harga jual komoditas gaharu.

Satu hektare (ha) lahan bisa ditanami sekitar 2.000 hingga 2.500 pohon sekali tanam. Budidaya gaharu lazim ditemui di hutan Kalimantan, Sumatera dan Papua. Gaharu produksi hutan hutan Indonesia juga langganan ekspor ke negara Taiwan, Cina dan Arab Saudi. Di Cina, tumbuhan gaharu dipakai sebagai dupa untuk keperluan upacara adat. Gaharu juga menjadi campuran favorit untuk pewangi ruangan, baik yang sudah dalam kemasan ataupun masih alami.