Senin 29 Apr 2013 17:03 WIB

Dubes Amerika Janjikan Kerja Sama dengan Cirebon

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Duta Besar Amerika Serikat,  Scot Marciel
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel berjanji mereferensikan wilayah Cirebon kepada para pelaku bisnis untuk menanamkan investasi di 'Kota Udang' tersebut.

Scot menyatakan akan menjalin kerja sama dalam berbagai bidang. Hal itu disampaikannya di sela-sela kunjungannya ke Kota Cirebon, Senin (29/4). Dalam kesempatan itu, Scot juga sempat mengunjungi sejumlah situs Islam di Cirebon.

Bahkan, Scot sempat berziarah dan berdoa di kompleks makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Selain itu, dubes yang didampingi istrinya, Mae Marciel, juga mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon di Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Di Astana Gunung Jati, Scot didampingi Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat bersama para tokoh dan sesepuh Kesultanan Cirebon. Tampak pula Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno, yang terlebih dulu menyambut kedatangannya di Stasiun Kejaksan Kota Cirebon.

Scot beserta istri dan sejumlah stafnya juga mengunjungi dan memberikan kuliah unum di Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nur Jati, Kota Cirebon.

Dalam jumpa persnya di kampus tersebut, Scot menyatakan kekagumannya atas budaya tradisi Cirebon. "Kami sempat membahas kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cirebon, melalui pendidikan, dunia usaha, dan mempertemukan pemahaman kedua masyarakat, baik Cirebon khususnya dan Amerika," tegas Scott.

Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno menyatakan, bidang yang bisa dikembangkan melalui kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat adalah pendidikan dan infrastruktur. "Ya kita tunggu saja (realisasi janji dubes)," kata Ano.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement