Senin 29 Apr 2013 22:19 WIB

Peringati Hari Buruh, Seribu Pekerja Akan Demo Pendopo Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
Hari Buruh Sedunia (May Day) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Hari Buruh Sedunia (May Day) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sekitar seribu pekerja di Kabupaten Sukabumi akan mendemo Pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (30/4). Mereka melakukan unjuk rasa untuk memperingati hari buruh sedunia atau May Day.

"Kami akan menyuarakan aspirasi khususnya mengenai upah layak bagi buruh," ujar Ketua Serikat Pekerja (SP) Tekstil Sandang Kulit (TSK), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Sukabumi, Moch Popon, kepada Republika, Senin (29/4).

Saat ini upah minimum kabupaten (UMK) Kabupaten Sukabumi mencapai Rp 1.201.020. Padahal, besaran kebutuhan hidup layak (KHL) mencapai Rp 1,3 juta. Sehingga ke depan para buruh berharap besaran UMK sesuai dengan nilai KHL.

Ditambahkan Popon, buruh menolak sistem kerja kontrak dan outsourcing yang diterapkan di sejumlah perusahaan. Pasalnya, sistem kerja tersebut sangat merugikan para buruh.

Popon menambahkan, pekerja juga menolak adanya rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL). Kebijakan ini semakin menambah beban buruh dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Lebih lanjut Popon menuturkan, aksi yang digelar para buruh akan berlangsung aman dan damai. Mereka juga rencananya akan melakukan audiensi dengan perwakilan Pemkab Sukabumi terkait permasalahan tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Halim menerangkan, pemkab siap menampung aspirasi dan keluhan para buruh. "Para pekerja wajar melakukan aksi saat Mayday," terang dia.

Terlebih, momen ini merupakan bagian dari hari istimewa bagi mereka. Namun, ia berharap para buruh menggelar aksinya dengan damai. Menurut Aam, Disnakertrans berupaya memenuhi tuntutan para buruh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Khusus mekanisme penetapan UMK, terang Ammar, prosesnya harus melalui Dewan Pengupahan (DP) Kabupaten Sukabumi. Keanggotaan DP tidak hanya dari pemerintah melainkan dari perwakilan unsur pengusaha dan kalangan serikat buruh.

Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri kepada wartawan menerangkan, petugas gabungan akan mengamankan jalannya aksi May Day.

Jumlah petugas gabungan yang diterjunkan mencapai sekitar 800 orang. Mereka terdiri atas unsur Polres Sukabumi, Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi, Satpol PP Pemkab Sukabumi, dan elemen masyarakat lainnya.

Asep berharap aksi seribuan buruh ini berjalan kondusif dan tidak ada kericuhan.Lokasi yang diamankan petugas antara lain Gedung Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, lokasi ini menjadi tujuan utama para pengunjuk rasa pada Selasa (30/4).

Selain audiensi dengan Pemkab Sukabumi, kata Asep, para buruh juga ada yang menggelar kegiatan sosial di beberapa titik. Misalnya kegiatan donor darah, aksi kesenian dan olahraga yang melibatkan sejumlah buruh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement