REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), M Jusuf Kalla (JK) menjelaskan konsep masjid yang ingin dikembangkannya. Konsepnya adalah sebagai pusat perekonomian, pusat pendidikan, pusat penghijauan, dan pusat kesehatan.
sebagai pusat ekonomi, DMI bertekad menghadirkan gerai Bank Syariah di setiap lingkungan masjid. Kemudian, DMI juga akan memfasilitasi masjid agar memiliki pusat gerai usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sekitar kawasan masjid.
Dengan hadirnya gerai perbankan syariah ini, jelas dia, akan memberikan manfaat yang besar bagi akses ekonomi UMKM dengan perbankan syariah. DMI juga telah bekerjasama dengan salah satu BUMN, Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk melatih 60 jamaah masjid untuk menjadi pioner dalam pembentukan pengusaha UMKM.
Masjid sebagai tempat pendidikan, lanjutnya, DMI akan memfasilitasi berdirinya pendidikan anak usia dini (PAUD) di setiap masjid dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Ditargetkan akan ada 10 ribu masjid yang akan dikembangkan fasilitas pendidikan ini, tentunya jenjang pendidikannya akan bertahap.
Untuk fasilitas kesehatan berbasis masjid, program ini akan bekerjasama dengan PT Askes dan Kementerian Kesehatan (Kemkes) untuk mengenalkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). "Nantinya akan ada 1.000 pos kesehatan untuk program diawal dan 10 ribu pos kesehatan di setiap mesjid pada lima tahun mendatang," jelas JK.
Termasuk di dalam kerja sama masjid dengan PT Askes, pembekalan setiap 10 orang pengurus masjid sebagai kader puskesmas agar dapat melayani masalah kesehatan ringan jamaah. Sedangkan untuk lingkungan, DMI sudah bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk melakukan penghijauan dan merevitalisasi lingkungan masjid menjadi lebih asri dan dengan pusat aktivitas permain anak.