Selasa 30 Apr 2013 03:41 WIB

Rusia-Jepang Siap Rundingkan Lagi Sengketa Kepulauan

Red: Yudha Manggala P Putra
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (29/4) bertekad memperbarui upaya untuk menemukan penyelesaian sengketa kewilayahan antara kedua negara.

Seperti dilaporkan AFP, Senin (29/4), sengketa tersebut sudah berlangsung selama beberapa dekade dan menghalangi kedua negara untuk menandatangani traktat perdamaian Perang Dunia II.

Setelah beberapa jam melakukan pembicaraan di Kremlin, Abe dan Putin sepakat memerintahkan menteri luar negeri masing-masing untuk membuka kembali pembicaraan guna menemukan butir-butir penyelesaian yang bisa diajukan kepada pemimpin kedua negara.

Di Moskow, Abe melakukan kunjungan resmi tingkat tinggi pertama kali oleh perdana menteri Jepang dalam satu dekade terakhir ini.

Ia memuji kesepakatan itu sebagai sebuah "hasil yang sangat baik" dan mengatakan dirinya telah berhasil membangun hubungan kuat dengan Putin.

Menurut deklarasi bersama yang dicapai di Kremlin, kedua pemimpin sepakat bahwa belum ditandatanganinya traktat oleh kedua negara dalam 67 tahun setelah berahirnya Perang Dunia II merupakan sesuatu yang "tidak normal".

Mereka menyatakan tekad untuk menyelesaikan "perbedaan-perbedaan yang ada" terkait sengketa kepulauan melalui perundingan, namun, tidak ada petunjuk konkrit tentang penyelesaian apa yang bisa mengakhiri kebuntuan bertahun-tahun itu.

Sengketa antara kedua negara meliputi empat pulau di kepulauan Kuril -- dikenal di Jepang sebagai Northern Territories -- yang dikuasai Moskow sejak berakhirnya Perang Dunia II namun masih diklaim oleh Tokyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement