Selasa 30 Apr 2013 20:42 WIB

Gerindra: Kritik Republika Hadirkan Keseimbangan

Rep: Ira Sasmita/ Red: Heri Ruslan
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan banyak kontribusi yang dihadirkan Republika selama 20 tahun ini.

Tidak hanya dalam dunia jurnalistik, tetapi juga dalam perkembangan sosial, politik, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kehadiran Republika sebagai koran yang menyuarakan suara rakyat sudah jadi rujukan yang pas," kata Muzani saat menghadiri malam anugerah Tokoh Perubahan Republika, di Jakarta, Selasa (30/4) malam.

Ada kalanya, lanjut Muzani, Republika menyuarakan sesuatu yang menjadi penyejuk hati umat. Namun, secara bersamaan Republika juga mengkritik cara berpikir umat yang kurang relevan dengan semangat zaman.

"Republika juga memberi inspirasi tentang apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak. Menurut Gerindra kami semua berhutang besar pada Republika," ungkap anggota Komisi I DPR itu.

Karena itu Muzani berpendapat Republika harus terus hadir di tengah masyarakat. Memberikan arahan, kesejukan, dan kritikan. Agar keseimbangan terus terjadi dalam perjalanan Indonesia berikutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement