Selasa 30 Apr 2013 21:06 WIB

Pengemudi, Kondektur dan Penumpang Dapat Kesehatan Gratis

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
  Dr Shela Admani memeriksa tekanan darah Angelo Washington di salah satu stan yang menawarkan pemeriksaan kesehatan gratis. (Bear Guerra/KPCC)
Dr Shela Admani memeriksa tekanan darah Angelo Washington di salah satu stan yang menawarkan pemeriksaan kesehatan gratis. (Bear Guerra/KPCC)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan sopir, kondektur, dan pedagang berkerumun di posko pelayanan kesehatan gratis Terminal Kampung Rambutan, Selasa (30/4).

Mereka hendak memeriksakan kesehatan mereka kepada tenaga medis dari Indonesia Medical Service (IMS). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Hari Angkutan Nasional. "Ini adalah penghormatan kami kepada para pengemudi, kondektur, dan penumpang angkutan umum," kata direktur IMS, drg Fathul Adhim.

Peserta yang mengikuti kegiatan terlihat antusias. Meja pendaftaran langsung dikerumuni calon pendaftar begitu dibuka. Salah seorang sopir, Iwan, mengatakan senang sekali dengan layanan ini.

Sopir PATAS AC 70 itu mengaku sudah lima tahun sulit tidur dan mudah masuk angin. "Kalau sehat, pekerjaan juga berjalan baik," kata pria asal Sukabumi ini.

Seorang peserta lain, Nurnawati, mengeluhkan kakinya sering bengkak dan sakit. Perempuan yang dipanggil Mama Ayu oleh warga terminal ini mengaku didiagnosis menderita asam urat oleh pihak puskemas.

Ia lalu diminta pergi ke puskesmas Cibubur. Namun tak pernah dilakukannya karena persoalan biaya. "Kalau kegiatan ini ada lagi, saya mau sekali,'" kata perempuan penjual kopi ini.

Nurnawati adalah pendatang yang belum bisa menikmati layanan dari Kartu Jakarta Sehat (KJS). Ia belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta dan surat pindah dari kampungnya di Lampung. Ia berharap bisa memiliki KJS untuk bisa meringankan sakitnya.

Seorang peserta lain, Yeti, juga menginginkan kegiatan seperti ini rutin diadakan tiap tiga bulan. "Walau tidak sering sakit, cek kesehatan rutin bisa memantau kesehatan orangtua seperti saya," kata perempuan berusia 66 tahun itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement