REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas pengguna terminal Kampung Rambutan menderita hipertensi. Hal tersebut disampaikan dokter pemeriksa pada layanan kesehatan gratis oleh Indonesia Medical Service (IMS), Selasa (30/4).
Dokter Desrita, salah satu tenaga medis yang terlibat, mengatakan pengguna terminal mayoritas mengeluhkan sakit kepala dan lemas. Ia awalnya menduga akan banyak yang datang dengan keluhan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Ternyata mayoritas didiagnosis menderita tekanan darah tinggi (Hipertensi). "Ada seorang pasien katarak, namun tidak bisa ditangani di sini," katanya.
Sementara dokter lainnya, dokter Ria, mengatakan ia menemukan pasien dengan sindroma metabolik. Sindroma metabolik adalah gejala gangguan metabolisme akibat komplikasi gula darah dan asam urat tinggi.
Lilis, seorang pedagang keliling yang diperiksa, menyatakan gembira dengan layanan ini. Ini adalah kesempatan langka bagi warga miskin sepertinya. Ia tak pernah memeriksakan kesehatannya karena kesulitan biaya. "Saya pernah pingsan saat sedang berdagang," kata Ibu tiga anak ini.
Dokter yang memeriksanya mengatakan ia menderita hipertensi. Kedua dokter tersebut merasa senang atas antusiasme pengguna terminal yang sadar kesehatan diri. Mereka menyarankan pasien hipertensi atau gula untuk melanjutkan pengobatan ke puskesmas.
Ketua panitia, Adnan Ari, menyatakn pihaknya memang belum mengajak pihak puskesmas dalam kegiatan ini. Namun direktur Indonesia Madical Service (IMS), mengatakan, "Kami siap membantu jika ada pengguna terminal yang membutuhkan penanganan serius."