Rabu 01 May 2013 15:49 WIB

Buruh Keluhkan Nasib, Warga Keluhkan Blokir

Rep: Noey Nurhamidah/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5).   (Republika/Yasin Habibi)
Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jalan Marsekal Suryadarma, Neglasari, Kota Tangerang tertutup total dari kedua arah saat ribuan buruh melakukan aksi pemblokiran jalan menuju area Bandara Soekarno Hatta. 

Sejumlah warga dan pengguna jalan mengeluhkan aksi yang berlangsung beberapa jam tersebut.  Aksi ribuan buruh itu merupakan gabungan sejumlah aliansi buruh di Kota Tangerang dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day, Rabu (1/3).

“Hidup Buruh, Hidup Buruh!” suara koordinator aksi Kusna Adi putra terdengar lantang diikuti buruh lainnya ke seluruh area Jalan Marsekal Suryadarma. Sejumlah buruh lainnya terlihat berbaris di belakang mobil komando sang koordinator.

Atribut pendukung aksi seperti bendera dan yang lainnya terlihat beragam warna menghiasi sejumlah kendaraan roda dua yang mereka bawa.

Ribuan aparat kepolisian bersiap siaga berada di pagar pembatas antara buruh dan pihak keamanan. Terlihat Kapolres Bandara Soetta C.H Pathoppoi dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Wahyu Widada.

Kemudian terlihat sejumlah Polwan dan aparat kepolisian berbaris dibelakangnya. Ribuan pasukan kepolisian dan Brimob bersiaga dilengkapi perisai huru hara membentuk pertahanan. Kendaraan taktis dan teknis Baracuda beserta puluhan sepeda motor polisi terparkir di area terjadinya aksi.

Sejumlah warga setempat turut menyaksikan terjadinya aksi blokir jalan oleh para buruh. Para ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, tua dan muda terlihat berderet di sepanjang Jalan Marsekal Suryadarma.

Beberapa toko, warung, bengkel terlihat pintunya tertututup alias tidak berjualan akibat adanya aksi tersebut. Tidak tampak hilir mudik kendaraan yang ada jalan menjadi lautan manusia. Akibatnya arah jalan tersebut dibelokan menuju Jalan Pembangunan III sehingga terlihat macet dan penumpukan kendaraan.

Lilis (31) salah satu warga Neglasari mengatakan merasa terganggu dengan adanya aksi pemblokiran jalan oleh buruh. Sebab aktivitasnya menjadi terhambat karena tidak adanya sarana angkutan umum yang lewat.

“Terganggu lah, tadi pulang dari Pasar harus jalan kaki karena angkutan gak ada, ” katanya. Ia juga menambahkan, beberapa tetangganya yang memiliki warung dan toko terpaksa berhenti jualan pada hari tersebut.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement