Rabu 01 May 2013 16:50 WIB

Pendapatan Premi Manulife Catat Rekor

Rep: Niken Paramitha Wulandari/ Red: M Irwan Ariefyanto
Presiden Direktur PT AJMI Chris Bendl (kedua kiri) didampingi jajaran direksinya memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (1/5). PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) pada 2012 membukukan total premi Rp 8,4 triliun, naik sebesar 18 persen dari Rp 7
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Direktur PT AJMI Chris Bendl (kedua kiri) didampingi jajaran direksinya memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (1/5). PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) pada 2012 membukukan total premi Rp 8,4 triliun, naik sebesar 18 persen dari Rp 7

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertumbuhan asuransi di Indonesia semakin meningkat. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) misalnya. Selama 2012, Manulife mencatat perolehan premi sepanjang 2012 sebesar Rp 8,442 triliun, atau tumbuh 18 persen dari tahun 2011.

Menurut Chris Bendl, CEO and Presiden Director AJMI mengatakan dari total premi tersebut, premi bisnis baru tercatat sebesar Rp 1,514 triliun (neto), tumbuh 37 persen dari tahun sebelumnya.

"Untuk total new bussines premium (gross) kita di 2012 mencapai Rp 5,5 triliun, tumbuh 19 persen. Ini tertinggi dalam sejarah,'' ujar  Chirs Bendl dalam paparan kinerja 2012 AJMI di Jakarta, Rabu (1/5).

Dari total premi bisnis baru (neto), kontribusi premi dari produk unit link mendominasi hingga lebih dari 60 persen.

Nelly Husnayati, VP Director and Head of Employee Benefits and Sharia Business AJMI menjelaskan, meski sumbangan unit link lebih tinggi, produk tradisioal juga tetap dijaga pertumbuhannya.

"Karena nasabah kita juga tetap membutuhkan produk tradisional juga, selain unit link. Jadi kita tetap memasarkan dua produk tersebut secara berimbang," katanya.

Sementara itu, sumbangan premi bisnis baru berdasarkan lini distribusi, tercatat berkontribusi 44 persen terhadap total pendapatan premi bisnis baru 2012. ''Yaitu senilai Rp 822 miliar, atau tumbuh 62 persen dari tahun sebelumnya,'' kata Hans de Waall, Executive VP and Chief Agency Officer AJMI.

Sedangkan kontibusi pendapatan premi bisnis baru yang disumbang oleh agen tercatat sebesar Rp 600 miliar. "Tetapi agen kita tumbuh signifikan hingga 29 persen, tembus angka 10 ribu,'' kata Hans, sumringah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement