Rabu 01 May 2013 18:43 WIB

Seratusan Rumah Ambrol Diterjang Air Laut

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
Air Laut pasang - ilustrasi
Foto: antara
Air Laut pasang - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sekitar seratusan rumah di dua dusun, di Desa Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya, ambrol diterjang gelombang tinggi. Sebab, sejak lima hari terakhir air laut pasang.

Bahkan, ketinggian ombaknya antara 2,5 sampai tiga meter. Tak hanya itu, gelombang tinggi juga membuat nelayan urung melaut.

Wastam (50 tahun), warga setempat, mengatakan, rumah warga yang ambrol diterjang air laut itu, berada di Dusun Pisangan dan Cemara Dua. Mayoritas, rumah yang rusak itu milik nelayan. Namun, ada juga milik penduduk lainnya. "Bagian yang ambrol itu, kebanyakan bagian dapur," ujar Wastam, Rabu (1/5). 

Disebutkan Wastam, kejadian ini bagi warga pesisir merupakan bencana. Sebab, gelombang tinggi bisa menerjang rumah warga ini diakibatkan abrasi pantai yang semakin parah. Dulu, jarak rumah warga dengan pantai paling dekat sekitar satu kilometer.

Kini, jarak tersebut tinggal lima meter saja. Jadi, pantas bila air pasang kemudian datang gelombang, langsung menghantam tembok rumah warga. Adapun air pasang itu, datangnya setiap pukul 00.00 WIB sampai 03.00 WIB.

Warga lainnya, Akuy (42 tahun), mengatakan, air pasang dan gelombang tinggi ini sangat mengganggu warga. Sebab, setiap saat warga harus tetap waspada terhadap terjangan air laut. Jika dibiarkan saja, terjangan ini tak hanya menjebol dinding dapur rumah warga. Melainkan, bisa membuat ambruk rumah tersebut.

"Makanya, setiap malam sampai dini hari, kami selalu berjaga-jaga. Khawatir, kerusakan rumah tambah parah," ujarnya.

Gelombang tinggi ini, juga berdampak pada menurunnya aktivitas nelayan. Selama gelombang tinggi, nelayan tak bisa pergi melaut. Sebab, khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Apalagi, perubahan cuaca di laut tak bisa diprediksi.

Dengan begitu, penderitaan nelayan ini bertambah. Sudah rumahnya ambrol diterjang gelombang, juga tak bisa berusaha. Kondisi ini, membuat nelayan serba sulit. "Kami tak bisa berbuat banyak," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement