REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, akan menjadi rintisan lapas di Tanah Air yang memiliki psikolog. Hal ini disampaikan oleh Direktur Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM Noor Rochman Hadjam.
"Nanti akan dimulai dari Lapas Kelas IIB Cebongan Sleman dengan adanya pojok konseling. Sebelumnya juga sudah dilakukan konseling khususnya pascakasus penyerangan lapas beberapa waktu lalu," kata Noor di Yogyakarta, Rabu (1/5).
Menurutnya, tenaga psikolog perlu dilibatkan di Lapas Indonesia. Keberadaan psikolog diperlukan pada saat sebelum, selama dan sesudah warga binaan berada di lapas.
Berdasarkan pendampingan psikologis yang dilakukan Tim CPMH Fakultas Psikologi UGM terhadap 31 orang tahanan di Lapas Cebongan diketahui bahwa pascapenyerangan tersebut sebagian besar tahanan mengalami trauma.
"Upaya membangun mental yang sehat di lingkungan lapas merupakan prioritas mengingat sampai saat ini belum terbangun sistem layanan kesehatan mental yang terintegrasi dengan lapas," ujar Noor.
Sebelumnya, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengatakan warga binaan lapas di Indonesia membutuhkan psikolog untuk membantu memberikan konseling dalam beberapa kasus.