Kamis 02 May 2013 07:51 WIB

Soal UN, DPR Tunggu Hasil Investigasi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Fernan Rahadi
 Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama mengikuti Ujian Nasional yang dimulai hari ini di SMP Negeri 1 Jakarta Pusat, Senin (22/4).    (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama mengikuti Ujian Nasional yang dimulai hari ini di SMP Negeri 1 Jakarta Pusat, Senin (22/4). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR masih menunggu hasil investigasi di lapangan untuk memutuskan apakah Ujian Nasional (UN) akan diteruskan atau dihentikan. Menurut anggota Komisi X DPR RI Rully Chairul Azwar keputusan seperti itu tidak boleh dibuat dengan gegabah.

Berbagai laporan dan usulan dari pihak lain, ujar Rully, kan dijadikan masukan bagi DPR, termasuk menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Kemendikbud terkait apa saja yang menyebabkan keterlambatan UN di Indonesia Tengah.

Menurut Rully, pelaksanaan UN harus dievaluasi seandainya terbukti tidak mampu meningkatkan mutu pendidikan. “Ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi,” ujar Rully, Kamis (2/5).

Terkait adanya permintaan UN dibubarkan, Rully meminta agar semua pihak menghadapi masalah UN ini dengan kepala dingin. "Anak-anak yang sudah ikut UN kasihan jika UN dibubarkan begitu saja. Oleh karena itu UN harus dievaluasi berdasarkan data dan riset, jangan hanya karena emosi,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement