REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hadi Prabowo, calon gubernur Jawa Tengah periode tahun 2013-2018 yang diusung koalisi enam partai politik memiliki kekayaan tertinggi di antara calon lainnya, yakni sebesar Rp 13,5 miliar.
Hal tersebut diketahui saat deklarasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dan penandatanganan komitmen berintergritas calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi Jawa Tengah periode 2013-2018 yang berlangsung di Semarang, Kamis.
Deklarasi LHKPN tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, Ketua Komisi Pemilihan Umum Jateng Fajar Subhi, serta tiga pasangan cagub Jateng yakni Hadi Prabowo-Don Murdono, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo, dan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko.
Saat membacakan daftar kekayaannya sesuai laporan yang dilakukan pada 11 Maret 2013, Hadi Prabowo mengungkapkan bahwa harta tidak bergerak miliknya sebesar Rp5,08 miliar, alat transportasi Rp 1,2 miliar, harta bergerak lainnya Rp 549 juta, serta giro dan setara kas lainnya Rp, 6,6 miliar.
Kekayaan Hadi Prabowo bertambah sekitar Rp 8 miliar dibandingkan saat yang bersangkutan melakukan LHKPN pada 28 Juli 2010.
Berbeda dengan itu, Don Murdono, calon wakil gubernur Jateng yang berpasangan dengan Hadi Prabowo justru mengalami penyusutan kekayaan dari Rp 3,4 miliar menjadi hanya Rp 786 juta berdasarkan LHKPN tahun 2008 dan 2013.
Cagub Jateng Bibit Waluyo menduduki urutan kedua dalam total harta kekayaan yang mencapai Rp 13,1 miliar, sedangkan cawagub Sudijono Sastroatmodjo memiliki kekayaan Rp 4,7 miliar.
Ganjar Pranowo menjadi cagub Jateng yang memiliki kekayaan paling sedikit yakni Rp 3,07 miliar dibandingkan cagub lainnya, sedangkan cawagub Heru Sudjatmiko memiliki kekayaan Rp 4,4 miliar.
Setelah pembacaan LHKPN yang dilakukan oleh masing-masing cagub dan cawagub, kecuali Bibit Waluyo, ketiga pasangan cagub Jateng menandatangani Komitmen Berintegritas yang merupakan komitmen untuk menjalankan proses tahapan pemilukada secara berintegritas, transparan, akuntabel, bersih tanpa politik uang, serta berperan aktif dalam upaya pemberantasan korupsi dan tidak melakukan korupsi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, cagub Jateng Bibit Waluyo tidak menghadiri LHKPN karena harus menghadiri rapat paripurna DPRD Jateng dengan agenda penyampaian laporan akhir jabatan sebagai Gubernur Jateng.