REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan proyek pembangunan sarana transportasi masal atau Mass Rapid Transit (MRT) akan diluncurkan secara resmi Kamis (2/5) sore pukul 17.00 WIB di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
"Jadi, jam 17.00 WIB nanti rencananya akan kita lakukan peluncuran MRT di Bundaran HI. Ini acara seremonial, ada acara doa bersama juga," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis(2/5).
Menurut Jokowi, hingga masa sanggah berakhir, yaitu pada Rabu (1/5) kemarin, memang ada sanggahan kecil yang ditujukan kepada para pemenang tender MRT, namun hal tersebut tidak menghalangi jalannya proyek tersebut. "Memang ada sanggahan kecil, saya juga tidak tahu siapa yang menyanggah, tapi sudah kita urus masalah itu. Tadi pagi juga kita sudah adakan rapat, jadi masalahnya sudah selesai. Sekarang, tinggal tunggu peluncurannya saja," ujarnya.
Jokowi menuturkan dalam acara peluncuran atau soft launching MRT nanti sore akan dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, PT MRT Jakarta dan para pemenang tender. "Semuanya hadir, ada Pemprov DKI, PT MRT Jakarta, para pemenang proyek dan lain-lain. Makanya kita lihat saja nanti sore. Intinya, kita ingin menunjukkan bahwa proyek MRT sudah dimulai, sudah jalan," tuturnya.
Seperti diketahui, pengerjaan proyek MRT dibagi menjadi delapan paket konstruksi sipil. Rinciannya, tiga konstruksi sipil bawah tanah (underground), tiga konstruksi sipil layang dan dua paket pengadaan sistem dan rolling stock (pengadaan kereta).
Dari delapan paket tersebut, enam paket sudah dilakukan lelang tender terlebih dahulu, yakni tiga paket bawah tanah dan tiga paket layang. Konstruksi sipil MRT bawah tanah dikerjakan terlebih dahulu karena waktu pembangunannya lebih lama dibandingkan dengan konstruksi layang. Dari hasil lelang tiga paket underground senilai Rp4,5 triliun, terpilih dua konsorsium dari total tujuh konsorsium gabungan perusahaan Jepang dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengikuti lelang tender.
Dua konsorsium yang disebut-sebut sebagai pemenang tender tiga paket underground itu, antara lain Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Construction Joint Venture untuk dua paket. Sementara itu, Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC)-Hutama Karya Joint Operation untuk satu paket.