REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati sebanyak tiga kali di kantor Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Washington DC, Amerika Serikat pada pekan ini. Penyidik mencecar Sri Mulyani terkait perannya dalam proses bail out.
“Sri Mulyani kan menteri dan punya otoritas. Nah otoritasnya dalam proses bail out seperti apa dan kedua apa perannya,” kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto yang ditemui usai acara di Jakarta, Kamis (2/5).
Bambang menambahkan rencananya Sri Mulyani akan diperiksa di AS sebanyak tiga kali yaitu pada 30 April, 1 Mei dan 3 Mei 2013. Ia memastikan penyidik sudah memeriksa Sri Mulyani pada 30 April, namun ia belum mendapatkan konfirmasi dari penyidik apakah juga sudah memeriksanya pada 1 Mei lalu.
Menurutnya penyidik akan mencecar Sri Mulyani saat Sri menjabat sebagai Menteri Keuangan. Penyidik juga akan menanyakan apakah peran dan langkah yang diambil Sri Mulyani pada saat proses bail out Bank Century.
Tim penyidik KPK yang beranggotakan tiga orang penyidik dan Ketua Satgas juga akan memeriksa saksi lain selain Sri Mulyani. Saksi lain tersebut salah satunya Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Washington DC, Wimboh Santoso.
“Masih banyak yang lain, selain Wimboh. Orang-orang BI kan banyak di sana. Kalau jadwal kan tanggal 3 Mei, penyidik akan periksa Sri Mulyani lagi,” jelasnya.
Sementara itu, penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah sebagai saksi dalam kasus Century. Halim tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.30 WIB.