REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suriah menegaskan alasan di balik berlanjutnya aksi teror adalah bermacam bentuk dukungan yang diberikan kepada kelompok bersenjata yang berkaitan dengan Alqaidah dalam bentuk uang kontan, pelatihan dan senjata. Demikian kata Kementerian Luar Negeri Suriah.
Dalam dua surat yang ditujukan kepada Presiden Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB, Kementerian itu menyatakan dukungan tersebut --yang diberikan oleh negara tertentu-- adalah pelanggaran nyata terhadap komitmen negara itu terhadap peraturan internasional dan resolusi PBB di bidang memerangi terorisme.
Kementerian tersebut merujuk, terutama, pada pemboman mobil yang ditujukan kepada Perdana Menteri Wael al-Halqi di dekat Ibn Rushd Park di Darah Al-Mazzeh, Damaskus, pada Senin (29/4). Bom merenggut empat nyawa serta melukai 16 orang lagi. Tapi, Perdana Menteri Suriah itu selamat dalam serangan tersebut.
Pemboman itu, kata Kementerian tersebut, mengakibatkan kerusakan besar pada Gedung Kementerian Perhubungan, satu sekolah dan taman kanak-kanak di daerah yang berpenduduk padat.
Surat Kementerian itu juga merujuk kepada pemboman yang terjadi di Permukiman Marjeh, pusat sejarah dan komersial di Kota Damaskus, Ibu Kota Suriah, pada Selasa (30/4). Pemboman tersebut juga menewaskan 13 warga sipil dan melukai lebih dari 70 orang lagi.