Kamis 02 May 2013 21:36 WIB

Koran Bali Post Dibakar Ala 'Upacara Ngaben', Ada Apa?

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Citra Listya Rini
Bali Post
Bali Post

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah massa yang tergabung menamakan diri Aliansi Krama Bali Anti Pembodohan Publik membakar setumpuk koran Bali Post. Koran berselogan Koran Nasional yang Diterbitkan di Bali itu dibakar dengan menyerupai upacara pengabenan jenazah umat Hindu.

Kegiatan semacam upacara pengabenan itu berlangsung di lapangan Puputan Renon, dekat monumen Bajra Sandhi, Kamis (2/5). Pembakaran koran dilakukan lantaran kekecewaan sejumlah kelompok masyarakat yang kurang puas dengan pemberitaan Bali Post mengenai Pilgub Bali. 

Bali Post dinilai tidak berimbang dan hanya memuat berita-berita kegiatan pasangan Puspayoga-Sukarawan yang didukung PDI Perjuangan.

Secara terpisah, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali memberikan peringatan keras kepada Bali TV terkait berita dan iklan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang dinilai tidak berimbang. Bali TV adalah media elektronik yang masuk dalam kelompok Bali Post.

"Berdasarkan telaah dan kajian yang kami lakukan, siaran yang disajikan Bali TV sudah meresahkan masyarakat dan menimbulkan reaksi yang dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas masyarakat," kata Ketua KPID Bali Komang Suarsana.

Kepada wartawan di sela-sela aksi yang digelar Aliansi Krama Bali Anti Pembodohan Publik di depan Monumen Perjuangan Bajra Sandhi, Suarsana menambahkan stasiun televisi tersebut juga menampilkan tulisan di bagian pojok kanan atas berbunyi "Pilgub Bali 15 Mei 2013, Ganti Gubernur". 

Tulisan itu jelas Komang Suarsana, tidak mendidik, bahkan bisa menimbulkan kekisruhan. "Bali TV agar menghilangkan tulisan itu," imbau dia.

Berdasarkan pengamatan Republika, kini tulisan yang tercantum di Bali TV dan dipersoalkan KPID Bali itu sudah tidak muncul lagi di Bali TV. Yang kini muncul adalah gambar pasangan Puspayoga-Sukrawan (PAS) dan tulisan berbunyi "Pilih 1 Ajegkan Bali". Nomor 1 adalah nomor urut pasangan PAS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement