Kamis 02 May 2013 22:18 WIB

Minta Maaf, Kapolda Sulsel Serahkan Seekor Kerbau

Rep: Maspril Aries/ Red: Mansyur Faqih
Irjen Saud Usman Nasution
Foto: Antara/Reno Esnir
Irjen Saud Usman Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution meminta maaf kepada masyarakat di Kecamatan Rupit, Kamis (2/5). Ini menyusul bentrok antara massa pendukung pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dengan polisi yang menewaskan empat warga setempat,  

Saud didampingi Komandan Kodim 0406 Mura/Linggau Letkol CZI Widyo Hartanto dan pejabat pemkab Musi Rawas (Mura) bertemu langsung dengan tokoh dan masyarakat Rupit. 

Ia pun meminta maaf dan menyampaikan turut berduka cita kepada para keluarga korban. Menurut Saud, situasi kini sudah kondusif.

 Sebagai simbol permintaan maaf Saud menyerahkan seekor kerbau kepada masyarakat Rupit. 

Kerbau tersebut langsung disembelih dan dimasak bersama oleh warga. "Saya minta maaf dengan kelakuan anggota kami. Yakin dengan perwakilan tokoh masayarakat, kami akan melakukan pemeriksaan secara transparan dan akan menindak anggota Polri bila terbukti bersalah," kata Saud. 

Tokoh masyarakat setempat, Zainal Arifin menyampaikan harapan agar polisi yang bertugas di wilayah Kecamatan Rupit merupakan putra asli. Ini untuk menghindari bentrokan serupa terjadi di masa mendatang.

"Kami berharap agar proses hukum terhadap oknum polisi yang melakukan penembakan segera diproses hukum dengan cepat. Termasuk dengan proses autopsi dipercepat,"  katanya.

Usai penyembelihan, Saud dan tokoh masyarakat melakukan ritual setawar sedingin. Mereka memercikan tepung tawar dengan tujuan untuk mendinginkan suasana. Sekitar pukul 17.00 WIB Saud berkunjung ke rumah empat korban yang meninggal dan menyampaikan tali asih serta empat kaki kerbau yang sudah dipotong kepada empat keluarga korban tewas pada bentrok Senin malam (29/4). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement